Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi
Senin, 20 Mei 2013
0
komentar
Maraknya kasus korupsi
menjadi pembahasan yang sepertinya tidak akan pernah habis di negeri ini. Sudah
seharusnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa, diharapkan dapat
berperan dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan perilaku korupsi sejak dini.
Apalagi jika kita melihat hasil
paparan yang dilakukan oleh Transparency International sebuah organisasi
internasional yang bertujuan untuk memerangi korupsi pada tahun 2010 yang
menempatkan Indonesia di ranking ke-110 dengan IPK (Indeks Presepsi Korupsi)
2,8 satu kelas dengan beberapa negara seperti Bolivia dan Gabon serta
mengalahkan beberapa negara anggota ASEAN yang memiliki IPK lebih rendah
seperti Kamboja, Laos dan Myanmar.
Sedangkan di Asia Tenggara
negara ini menduduki peringkat ke-6 negara terkorup jauh di bawah negara
Thailand yang memiliki IPK 3,5 meski menduduki peringkat ke-7. Sebagaimana kita
ketahui bahwa korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa yang memerlukan
upaya luar biasa pula untuk memberantasnya.
Pemberantasan korupsi harus dilakukan
dengan melibatkan seluruh unsur baik itu masyarakat, pemerintah, serta
perguruan tinggi dan mahasiswa. Tentunya kita berharap Perguruan tinggi
dan mahasiswa dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan korupsi dengan
berperan sebagai agen perubahan serta motor pengerak dalam pemberantas penyakit
kronis Korupsi. Tentunya Pendidikan Anti Korupsi adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan proses belajar-mengajar yang kritis terhadap
nilai-nilai anti korupsi. Dalam proses tersebut, Pendidikan Anti Korupsi bukan
sekedar media bagi transfer pengetahuan (kognitif), namun juga menekankan pada
upaya pembentukan karakter (afektif), dan kesadaran moral dalam melakukan
perlawanan (psikomotorik), terhadap perilaku korupsi.
Rencana kebijakan Mendiknas untuk
memasukkan kurikulum pendidikan anti korupsi di sekolah/madrasah. Memang
baik dan patut di apresiasi tetapi alangkah baiknya mengkaji
dahulu sistem yang ada pada saat ini, sistem dan kebijakan dari
pemerintah selama satu dasawarsa terakhir ini banyak terjadi kesalahan. Jika
ini terlaksana seolah-olah pemerintah hanya menyalahkan anak didik kita yang
masih jauh ke depan nanti.
Proses ujian nasional juga perlu
dikaji ulang, karena kebijakan standar kelulusan ini hanya menilai kelulusan
siswa dari aspek kognitif saja masih belum menyentuk afektif, psikomotorik,
spirtitual dan Emotional Quoetient (EQ). Untuk memberantas KKN di negeri ini
haruslah banyak melibatkan para pakar-pakar yang telah mengembangkan konsep
pengembangan diri yang sangat peduli pada keadaan bangsa pada saat ini serta
akademisi yang memiliki orientasi penegakan kepada pendidikan humanis dan
agamis.
Pengkaji ulang sistem yang ada
mulai dari sistem rekruitmen pengangkatan kepala sekolah yang transparan
haruslah dilaksanakan, karena kepala sekolah sebagai edukator, manager,
administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM)
haruslah memiliki prilaku yang baik yaitu jujur dan amanah dalam melaksanakan
tugasnya. Jika pemerintah melaksanakan ini, maka pengelolaan pendidikan akan
menjadi baik.
Pendidikan Anti Korupsi
Di dalam surat edaran Pendidikan
Anti Korupsi dinyatakan bahwa korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat
mengkhawatirkan dan berdampak buruk pada hampir seluruh sendi kehidupan
berbangsa, sehingga harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) yang memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya.
Dengan dasar hukum dari surat edaran bertanggal 30 Juli 2012 tersebut adalah
Instruksi Presiden RI Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2012.
Menurut Retno Listyarti, Ketua
Ikatan Guru Civic Indonesia (IGCI), mengatakan, perlu adanya semangat
antikorupsi dalam kurikulum pendidikan nasional. Pendidikan antikorupsi penting
dan harus disampaikan kepada siswa dengan cara yang lebih kreatif.
Dengan beredarnya surat edaran
anti korupsi kita harapkan setiap instansi sekolah mau pun perguruan tinggi
dapat melakukan upaya-upaya nyata yang berdampak positif dalam pemberantasan
korupsi
Kita tentunya berharap dengan
adanya kebijakkan Pendidikan anti-korupsi yang dilakukan sejak dini akan dapat
menekan tingkat korupsi di negara ini. Mengingat pendidikan adalah hal yang
fundamental dalam membentuk karakter manusia dan bisa menentukan
tinggi-rendahnya peradaban yang dibentuknya. Pendidikan anti-korupsi ini
tentunya dapat dimulai melalui jalan memberikan pengertian tentang segala
sesuatu mengenai korupsi termasuk kedalamnya adalah betapa buruknya pengaruh
yang dapat diakibatkan dari tindakan tersebut yang disisipkan dalam
dialog-dialog kecil dan tidak terencana. Hal ini bisa memicu dan mengasah
sifat-sifat yang diharapkan timbul dari diri para siswa. Sehingga ketika mereka
dibebani kepercayaan yang lebih dari itu suatu hari nanti, tanpa merasa
dimata-matai pun mereka bisa bersikap jujur. Oleh karena itu, teladan yang baik
dari seluruh anggota keluarga seperti ketaatan beribadah, berperilaku sopan sesuai
budaya dan bangsa, bertindak jujur dalam perkataan dan perbuatan sangatlah
penting ditanamkan sejak usia dini.
Guru Pembangun Karakter
Ada pepatah mengatakan guru
adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab, guru pada waktu dulu kehidupannya
masih sangat pas-pasan. Bahkan, untuk makan sehari-hari saja, gaji guru pada
waktu itu kurang memenuhi standar kehidupan, dikarenakan sangat kecilnya gaji
atau “tanda jasa” guru. Guru juga lah yang mengenalkan kita dengan huruf dan
angka lewat pendidikan formal. Dengan sabar dan ikhlas, seorang guru memberikan
pengajaran kepada murid-muridnya agar kelak bisa menjadi orang yang pandai dan
bisa menjadi generasi yang bisa merubah bangsa menjadi lebih baik. Oleh karena
itu, seorang guru harus siap berjuang untuk kemajuan bangsa dan negaranya. Jika
tugas itu bisa dijalankan dengan baik, maka besar kemungkinan negara kita akan
keluar dari keterpurukan bidang pendidikan. Indikator maju atau tidaknya suatu
bangsa salah satunya karena pendidikan yang maju.
Sebagai pendidik guru tentunya
harus mampu memberi keteladanan yang baik kepada anak didiknya sehingga anak
didiknya memiliki prilaku sopan santun, jujur, dan selalu berbuat
baik kepada semua orang yang selalu dekat dengan dirinya. Selain itu proses
pengankatan guru pada saat ini sangat kurang transparan penuh dengan KKN
sehingga hasil pengangkatan itu sendiri berdampak pada kualitas guru sebagai
pendidik dan pengajar di sekolah, jika hal ini berlangsun terus akankah
Pendidikan anti korupsi yang akan dimasukkan pada kurikulum pendidikan itu akan
berjalan sebagai mana mestinya.
Selain itu, guru dapat memberikan
contoh bagaimana mengenalkan prinsip kebaikan, kebenaran dan kesalehan hidup
kepada peserta didik ini juga menjadi tugas utama bagi orang tua. Jika orang
tua telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran pada anak sejak dini,
maka saat anak tersebut mulai beranjak dewasa nilai-nilai tersebut akan
terpatri dalam jiwa mereka. Dengan demikian keluarga turut andil dalam memberi
warna budaya sebuah bangsa, termasuk di dalamnya adalah menciptakan budaya anti
korupsi.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi
Ditulis oleh chairuman
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rajahafizd.blogspot.com/2013/05/pentingnya-pendidikan-anti-korupsi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh chairuman
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar